Anak Bilingual Telat Bicara? : Mitos Speech Delay yang Harus AyBun Tahu
Penulis: dr. Kinandra Rafa Khalisha Rambey, 16 Oktober 2025

Banyak orang tua khawatir kalau anak bilingual telat bicara karena sejak kecil diajarkan dua bahasa. Faktanya? Itu hanya mitos! Belajar dua bahasa sejak dini tidak menyebabkan speech delay, malah bisa bikin anak lebih cerdas loh AyBund!
Bilingualisme & Keterlambatan Bicara: Apa Hubungannya?
Banyak yang percaya kalau bilingualisme menyebabkan keterlambatan bicara. Padahal, penelitian membuktikan sebaliknya.
- Anak bilingual memang memproses dua bahasa sekaligus.
- Kosakata dalam satu bahasa bisa terlihat lebih sedikit dibanding anak monolingual.
- Tapi kalau dihitung total, jumlah kosakata bilingual vs monolingual biasanya sama atau bahkan lebih banyak.
Jadi, bilingual anak speech delay adalah salah kaprah. Kuncinya: bilingual tidak menyebabkan keterlambatan bicara, hanya cara perkembangannya berbeda.
Golden Age Belajar Bahasa (0–5 Tahun)
Usia 0–5 tahun disebut sebagai masa emas atau golden age belajar bahasa.Pada fase ini, otak anak sangat cepat menyerap kata dan bunyi.Kalau dikenalkan dua bahasa sejak dini, anak justru lebih mudah menguasainya hingga dewasa.
Keuntungan Bilingualisme Anak
Mengajarkan dua bahasa sejak kecil punya banyak manfaat. Berikut beberapa keuntungan bilingualisme anak:
- Lebih fleksibel dalam berpikir & memecahkan masalah.
- Punya daya ingat yang lebih kuat.
- Lebih mudah memahami struktur bahasa
- Lebih cepat belajar bahasa baru di kemudian hari.
Singkatnya, anak bilingual bukan speech delay, tapi justru lebih terlatih secara kognitif.
Kosakata Anak Bilingual, Normal Kalau Terlihat Lebih Sedikit
Kadang AyBun panik karena merasa kosakata anak bilingual lebih sedikit daripada teman sebayanya. Tenang, ini wajar! Kalau dihitung total, jumlah kosakata bilingual vs monolingual perkembangan bahasa hampir sama. Artinya, beda kosakata bukan tanda keterlambatan, tapi cara belajar yang unik.
Kapan Harus Waspada?
Walau bilingual bukan penyebab speech delay, milestone bicara anak tetap perlu dipantau.
- Usia 2 tahun: minimal punya 50 kata bermakna.
- Usia 2 tahun: mulai menyusun dua kata (contoh: “mau susu”, “ayo tidur”).
Kalau anak belum mencapai tahap ini, sebaiknya konsultasi ke dokter spesialis anak atau klinik tumbuh kembang.
Kesimpulan
- Mitos bilingual menyebabkan speech delay sudah terbantahkan.
- Bilingualisme & keterlambatan bicara tidak ada hubungan langsung.
- Justru ada banyak keuntungan bilingualisme anak, mulai dari daya ingat, kecerdasan, hingga kemampuan bahasa.
- Golden age belajar bahasa (0–5 tahun) adalah waktu terbaik untuk mengenalkan dua bahasa.
Jadi, jangan takut, AyBun. Mengenalkan dua bahasa sejak dini bukan bikin anak telat bicara, tapi malah membantu mereka tumbuh lebih pintar!