Screen Time Anak di Bawah 2 Tahun: Dampak, Batas Aman, dan Faktanya
Penulis: dr. Kinandra Rafa Khalisha Rambey, 28 Oktober 2025

Apakah anak di bawah usia 2 tahun sudah boleh screen time? Pertanyaan ini sering muncul di benak para orang tua, apalagi di era digital yang serba cepat seperti sekarang. Gadget, televisi, dan video edukatif sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tapi apakah semuanya aman untuk perkembangan anak? Yuk, kita bahas bersama agar AyBun bisa lebih bijak dalam mengatur screen time si Kecil.
Apa Itu Screen Time?
Screen time adalah waktu yang dihabiskan anak untuk berinteraksi dengan layar — baik menonton TV, bermain gadget, menatap tablet, hingga melakukan panggilan video.
Meskipun terlihat sederhana, durasi dan kualitas screen time ternyata bisa berdampak besar pada perkembangan anak, terutama di masa golden age (0–5 tahun) saat otak tumbuh sangat pesat.
Panduan Screen Time Berdasarkan Usia
Menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP), berikut batasan screen time yang disarankan:
Anak di Bawah 18 Bulan
Tidak disarankan screen time sama sekali, kecuali untuk panggilan video (misalnya dengan orang tua atau keluarga yang berjauhan). Interaksi langsung jauh lebih penting dibandingkan melihat layar.
Anak Usia 18–24 Bulan
Boleh mulai diperkenalkan dengan konten edukatif, tapi harus didampingi orang tua. Pastikan AyBun berinteraksi selama anak menonton, misalnya dengan menjelaskan isi video atau mengajak anak meniru hal positif dari tontonan tersebut.
Anak Usia 2–5 Tahun
Screen time maksimal 1 jam per hari. Pilih tontonan edukatif, interaktif, dan sesuai usia anak.
Anak 5 Tahun ke Atas
Tidak ada batas pasti, tapi pastikan screen time tidak menggantikan aktivitas penting seperti tidur, bermain di luar, waktu bersama keluarga, atau belajar.
Dampak Screen Time Terlalu Dini
Memberikan screen time terlalu cepat atau tanpa pengawasan bisa berdampak pada tumbuh kembang anak, seperti:
- Menurunnya fokus dan konsentrasi karena anak terbiasa dengan pergantian gambar yang cepat.
- Keterlambatan bicara, karena anak hanya menerima rangsangan satu arah tanpa interaksi.
- Gangguan tidur, terutama bila anak menonton sebelum waktu tidur.
- Overstimulasi visual dan suara, yang bisa membuat anak sulit tenang atau mudah rewel.
Tips Memilih Konten Screen Time yang Aman dan Edukatif
Kalau AyBun sudah memutuskan untuk memperkenalkan screen time, pastikan kontennya berkualitas. Berikut tipsnya:
- Hindari perubahan adegan terlalu cepat
Pergantian gambar tiap 1–2 detik bisa membuat anak kesulitan fokus di dunia nyata.
- Minimalkan repetisi berlebihan
Terlalu banyak pengulangan tanpa variasi membuat anak kurang terstimulasi berpikir.
- Perhatikan efek suara dan warna
Hindari video dengan suara keras dan warna terlalu mencolok agar anak tidak overstimulasi.
- Pilih konten yang mendorong interaksi
Misalnya video yang mengajak anak menjawab pertanyaan, bernyanyi, atau menebak bentuk.
- Dampingi selalu
Orang tua tetap berperan penting untuk menjelaskan, memberi konteks, dan mencontohkan perilaku positif dari tontonan tersebut.
Jadi, Boleh atau Tidak?
Anak di bawah 2 tahun sebaiknya belum diberikan screen time, kecuali dalam kondisi tertentu seperti panggilan video.
Namun, screen time bukan hal yang sepenuhnya buruk — asalkan digunakan dengan bijak, sesuai usia, dan tetap di bawah pengawasan orang tua.
Utamakan aktivitas yang lebih bermanfaat seperti bermain, membaca buku, atau berinteraksi langsung dengan orang tua. Aktivitas nyata memberikan stimulasi yang lebih kaya bagi tumbuh kembang anak.




